Banner Ads

Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan, menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi , lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga indusri lokal.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan daripada perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan selalu melayani pengguna (mahasiswa) selama menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan. Agar tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2004: 3) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi Riset Perpustakaan mempersembahkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat di aplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

4. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga erguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.

6. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

7. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Sesuai dengan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi dengan fungsinya dapat mendukung program pendidikan, pengajaran, serta penelitian dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan dan melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam melaksanakan tujuannya, perpustakaan perguruan tinggi juga manjalankan fungsinya yaitu fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset, fungsi rekreasi, fungsi publikasi, fungsi deposit, dan fungsi interpretasi.

Renungan IMTA JOGJA

Sebuah renungan ini saya tulis untuk mengingatkan saya kepada seluruh anggota ataupun para petinggi IMTA JOGJA yang tidak tahu lagi dimana keberadaannya. Sewaktu pertama penulis datang ke kota gudek untuk menimba ilmu, anak-anak IMTA-lah yang menampung saya selama tiga bulan pertama di kota jogjakarta. Hal ini yang membuat saya bangga sekaligus terharu dengan keberadaan organisasi IMTA JOGJA, dimana mereka tetap menerima siapapun orang yang membutuhkan pertolongan walaupun orang tersebut bukanlah berasal dari kota Tanjung Balai.

Selama tujuh tahun saya tergabung di Organisasi tersebut dan bahkan pernah menjabat sebagai pengurus di priode kepemimpinan saudara Hermansyah Putra Panjaitan, semua hal baik duka maupun suka telah saya alami di organisasi tersebut. Namun kini saya melihat dan mungkin mencari dimanakah keberadaan ataupun eksistensi organisasi IMTA tersebut.
Seperti dalam peperangan yang telah menerima kekalahan mutlak dari peperangan jaman yang semakin modern, IMTA yang dulu begitu besar dan namanya telah dikenal oleh seluruh perhimpunan organisasi daerah seluruh Indonesia kini hilang seperti abu yang dihembus oleh angin. Apakah sebenarnya yang membuat IMTA JOGJA hingga mengalami keterpurukan yang begitu dalam, bahkan nyaris hilang ditelan oleh bumi ini???
Dimanakah generasi penerus dari IMTA yang menjunjung tinggi kebersamaan??

By : fifin hidayat

Dana pembangunan Asrama Mahasiswa Medan di Yogyakarta

Inilah berita yang saya kutip dari harian mandiri.

Proyek pembangunan gedung Asrama Mahasiswa Propinsi Sumatera Utara di Jalan Kaliurang Gang Siti Sonya, Sinduadi, Sleman, Yogyakarta bernilai miliaran rupiah dipertanyakan. Dari proses tender hingga pelaksanaan pekerjaan proyek menimbulkan sejumlah pertanyaan.
“Saya melihat dari proses tender hingga pembangunannya banyak menimbulkan pertanyaan. Diantaranya pelaksanaan tender yang terkesan tidak terbuka,” ujar salah seorang mahasiswa asal Sumut yang saat ini tengah menimba ilmu di Yogya kepada wartawan di Medan, Rabu (14/1).
Disebutkan, mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut juga merasa risih sebab pembangunannya terkesan asal-asalan. Misalnya saja, lokasi pembangunannya terpaksa dipindahkan. Sebab apabila pembangunan tetap dilaksanakan di tempat yang direncanakan sebelumnya, maka posisi bangunan akan menjorok ke depan nyaris memakan bibir jalan dan melebihi bangunan yang telah ada sebelumnya.
Sesuai data di plang proyek, pembangunan asrama (mess) pembangunan gedung baru mess tahap I di Yogyakarta dilaksanakan Distarukim Sumut dengan kontrak KU.08.09/KPA-Tarukim Provsu/01/2008, tanggal 19 September 2008. Nilai anggaran sebesar Rp1.427.400.000 bersumber dana APBD Sumut 2008 dengan pelaksana proyek PT Parik Sabungan, dan konsultan pengawas CV Rotua Konsultan, ujar mahasiswa tersebut.
Mahasiswa tersebut menambahkan, yang datang ke lokasi proyek adalah dari Jeremias Sinaga dari Dinas Tarukim Sumut. Kemungkinan besar Jeremiaslah yang mengetahui hal ihwal proyek tersebut.

Sementara itu, Jeremias yang dikonfirmasi melalui telepon mengakui Distarukim Sumut yang melaksanakan proyek tersebut. Namun Jeremias mengaku pembangunan tersebut tidak ada permasalahan sebab sudah dilakukan sesuai mekanisme yang ada.
Ketika ditanya apakah proyek tersebut dikerjakan asal-asalan, Jeremias malah menantang. “Silahkan jumpakan kepada saya yang ngomong asal-asalan tersebut biar saya berikan bukti dan data yang ada sebab saya baru saja melihat dan meninjau proyek tersebut,” ujar Jeremias.
Mengenai perusahaan apa yang mengerjakannya Jeremias mengaku lupa namun anggarannya sekitar Rp1,3 miliar. Sedangkan Ketua Panitia Tender Tender adalah Shakula dan Pejabat Pembuat Komitmennya (PPK) Ali Muhar Lubis.
“Jadi tidak ada masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut,” tandas Jeremias. [adi]

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger